Mengenal Macam-Macam Investasi Reksadana

Investasi Reksadana menjadi pilihan yang tepat untuk tabungan di masa depan. Sekarang ini reksadana menjadi investasi yang diminati banyak orang. Reksadana adalah alat investasi yang berupa kumpulan dana dari beberapa investor yang dikelola dengan sistem tertentu untuk membeli pasar uang, saham, obligasi dan lainnya. Produk ini disukai karena tidak membutuhkan dana yang besar seperti pembelian saham yang bisa mencapai jutaan rupiah.

Proses kerjanya sangat sederhana dan mudah dimengerti oleh siapa saja. Investor cukup menyerahkan sejumlah dana kepada yang profesional di bidangnya untuk dibelikan saham dan dikelola. Nantinya, pada waktu yang telah disepakati investor memperoleh hasil dari investasinya tersebut tanpa harus mengurus segala sesuatunya.
Hingga saat ini ada 187 produk reksadana saham dan 43 produknya berdaya beli Rp 50.000 – Rp 100.000. Dari situlah disimpulkan bahwa investasi reksadana tidak mahal. Sebelum berinvestasi sebagai calon investor, Anda harus mengenali dulu macam-macam reksadana. Bagi yang belum tahu, simak ulasannya berikut ini!
Inilah Jenis-Jenis Investasi Reksadana
Terdapat 5 jenis reksadana yang perlu Anda ketahui sebelum terjun ke investasi ini, antara lain :
Reksadana Pasar Uang
Pasar Uang merupakan jenis investasi reksadana yang ditempatkan pada Sertifikan Bank Indonesia (SBI), deposito dan obligasi. Waktu jatuh temponya kurang tidak lebih dari satu tahun dan relatif aman jika dibandingkan jenis reksadana lainnya. Tapi, keuntungannya hanya sedikit di atas deposito.
Reksadana Pendapatan Tetap
Jenis reksadana yang dialokasikan ke obligasi mempunyai keuntungan minimal 80%  lebih tinggi dibandingkan pasar uang. Umumnya sampai 10% pertahun.
Reksadana Terproteksi
Salah satu investasi reksadana yang memiliki perlindungan 100% adalah Reksadana Terproteksi. Sebagian dananya dialokasikan pada instumen obligasi, sehingga bisa memberikan perlindungan itu.
Reksadana Campuran
Berikutnya ada reksadana campuran, dimana dananya diarahkan ke berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi dan deposito. Keuntungannya tinggi tapi resikonya cukup besar.
Reksada Saham
Dana dari investasi reksadana saham akan diarahkan ke saham sebesar 80%. Dengan begitu, resikonya sangat tinggi, tapi untungnya sangat besar.