Ketika Anak Alergi Protein Susu Sapi, Jauhi Segala Makanan Dan Minuman Yang Mengandung Susu Sapi - CyberMag.xyz

Blog ini merupakan website majalah online ternyaman di Indonesia

Hot

Wednesday, January 3, 2018

Ketika Anak Alergi Protein Susu Sapi, Jauhi Segala Makanan Dan Minuman Yang Mengandung Susu Sapi

foto:okezone.com

            Salah satu alergi yang paling banyak diderita oleh anak-anak adalah alergi protein susu, terutama susu sapi. Alergi susu pada anak biasanya akan terlihat sejak masih bayi, yaitu umur 6 bulan. Reaksi alergi yang ditimbulkan disebabkan oleh sistem imun yang ada di dalam tubuh anak menganggap bahwa protein yang ada di dalam susu sapi adalah zat asing berbahaya. Oleh sebab itu sistem imun anak akan melawan protein yang ada dalam susu sapi sehingga timbullah reaksi yang dapat kita lihat seperti ruam kemerahan pada tubuh, muntah, diare, kulit kering, kesulitan dalam bernafas (asma), gatal, adanya darah pada feses dan yang paling parah dapat menyebabkan kematian. Reaksi alergi yang ditimbulkan bervariasi setiap individu, namun tetap perlu di perhatikan dengan baik untuk selalu menjauhi alergen agar reaksi yang tidak diinginkan dapat dicegah. Alergi yang dimiliki oleh anak biasanya dapat dilihat dari 2 faktor :

·         Faktor keturunan dimana ada keluarganya yang juga memiliki alergi. Ketika orang tuanya memiliki alergi, maka anak memiliki kemungkinan yang tinggi juga memiliki alergi walaupun tipe alerginya bisa berbeda dengan orang tuanya.

·         Faktor dari lingkungan, contohnya adalah polusi udara, makanan dan juga obat-obatan.
Protein pada susu sapi adalah penyebab alergi paling tinggi nomor dua setelah telur. Dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), diketahui bahwa 2-7,5% anak Indonesia pada umur satu tahun memiliki alergi terhadap protein susu sapi. Namun jangan khawatir, banyak anak-anak yang sewaktu bayi memiliki alergi terhadap protein pada susu sapi, namun ketika sudah dewasa, ia sudah tidak alergi terhadap susu sapi. Di dalam susu sapi sendiri terdapat 2 macam protein yang dapat menyebabkan alergi, dua protein tersebut adalah kasein dan juga whey. Kandungan kasein pada susu sapi sangat tinggi, mencapai 80% dan kasein pada susu sapi yang membuat susu berwarna putih. Sedangkan whey didapatkan ketika protein susu sapi mengendap. Karena itulah sangat penting untuk menjauhkan anak-anak dari segala jenis makanan yang juga mengandung susu sapi seperti yoghurt, es krim, keju, sup krim, mayonaise, sereal, waffle, puding dan juga saus krim. Ibu yang menyusui anak yang memiliki alergi protein susu juga tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung susu sapi. Karena ditakutkan protein susu sapi dapat masuk ke dalam ASI yang nantinya diminum oleh anak tersebut.

Anak-anak yang memiliki alergi protein susu sapi, biasanya akan mengalami kekurangan gizi karena saluran cernanya tidak bekerja dengan maksimal untuk menyerap gizi yang ada dalam makanan sehingga tumbuh kembangnya dapat terhambat. Untuk memenuhi nutrisi agar anak dapat berkembang, maka orang tua harus mencari makanan pengganti yang memiliki kandungan nutrisi yang sama. Misalnya dengan mengganti susu sapi dengan susu kedelai ketika sudah tidak minum ASI. ketika masih bayi, ASI tidak boleh dihentikan agar nutrisinya dapat terpenuhi. Kalaupun ternyata tidak memungkinkan untuk minum ASI, anda dapat mencari susu formula yang sudah diolah secara khusus sehingga dapat mengurangi timbulnya alergi akibat protein pada susu sapi. Jangan lupa untuk memberikan lingkungan tumbuh kembang terbaik bagi anak, seperti menjauhkan anak dari asap rokok, tidur yang cukup, makan makanan yang bergizi dan juga bermain agar anak tidak terlalu banyak tidur atau diam di rumah karena jika kurang bergerak dapat menyebabkan anak mengalami kelebihan berat badan.

No comments:

Post a Comment